Selasa, 17 April 2012

Sepak bola

Sepak bola adalah salah satu olahraga yang sangat populer di dunia. Dalam pertandingan, olahraga ini dimainkan oleh dua kelompok berlawanan yang masing-masing berjuang untuk memasukkan bola ke gawang kelompok lawan. Masing-masing kelompok beranggotakan sebelas pemain, dan karenanya kelompok tersebut juga dinamakan kesebelasan.

a. Peraturan sepak bola

Peraturan resmi permainan sepak bola (Laws of the Game) Peraturan resmi sepak bola adalah:

• Peraturan 1: lapangan sepak bola
• Peraturan 2: Bola Sepak bola
• Peraturan 3: Jumlah Pemain
• Peraturan 4: Peralatan Pemain
• Peraturan 5: Wasit
• Peraturan 6: Asisten wasit
• Peraturan 7: Lama Permainan
• Peraturan 8: Memulai dan Memulai Kembali Permainan
• Peraturan 9: Bola Keluar dan di Dalam Lapangan
• Peraturan 10: Cara Mendapatkan Angka
• Peraturan 11: Offside
• Peraturan 12: Pelanggaran
• Peraturan 13: Tendangan Bebas
• Peraturan 14: Tendangan penalti
• Peraturan 15: Lemparan Dalam
• Peraturan 16: Tendangan Gawang
• Peraturan 17: Tendangan
Selain peraturan-peraturan di atas, keputusan-keputusan Badan Asosiasi Sepak bola Internasional (IFAB) lainnya turut menambah peraturan dalam sepak bola. Peraturan-peraturan lengkapnya dapat ditemukan di situs web FIFA.

Sejarah sepak bola

Menurut Bill Muray, pakar sejarah sepak bola, dalam bukunya The World Game: A History of Soccer, sepak bola sudah dimainkan sejak awal Masehi. Saat itu, orang-orang di era Mesir Kuno sudah mengenal permainan membawa dan menendang bola yang dibuat dari buntalan kain linen. Sejarah Yunani Purba juga mencatat ada sebuah permainan yang disebut episcuro, permainan menggunakan bola. Bukti itu tergambar pada relief-relief di dinding museum yang melukiskan anak muda memegang bola bulat dan memainkannya dengan paha.
Sepak bola juga disebut-sebut berasal dari daratan Cina. Dalam sebuah dokumen militer disebutkan, sejak 206 SM, pada masa pemerintahan Dinasti Tsin dan Han, orang-orang sudah memainkan permainan bola yang disebut tsu chu. Tsu mempunyai arti "menerjang bola dengan kaki". Sedangkan chu, berarti "bola dari kulit dan ada isinya". Mereka bermain bola yang terbuat dari kulit binatang dengan cara menendang dan menggiringnya ke sebuah jaring yang dibentangkan pada dua tiang.
Jepang pun tidak mau ketinggalan. Sejak abad ke-8, konon masyarakatnya sudah mengenal permainan ini. Mereka menyebutnya sebagai Kemari. Bolanya terbuat dari kulit kijang berisi udara.
Yang menarik, ada legenda pada abad pertengahan. Konon saat itu, seluruh desa mengikuti satu permainan bola. Bola yang terbuat dari tengkorak, ditendang satu diantara warga ke arah desa tetangga. Kemudian, oleh si penerima bola di desa itu, bola dilanjutkan ditendang ke desa selanjutnya.

Selasa, 10 April 2012

Manusia Kepingin Kalau Bisa

Setelah lepas dari sangkar jadi pedagang
dan punya rumah toko
manusia kepingin
televisi, kulkas, dan honda bebek
Setalah lepas dari sangkar jadi pengusaha
dan punya supermarket
manusia kepingin
laser disk, baby benz, dan kebun anggrek


Setelah lepas dari sekedar konglomerat
dan punya kondominium
manusia kepingin
kapal pesiar, hotel terapung, dan lapangan golf

Setelah lepas dari sekedar jadi pedagang
Setelah lepas dari sekedar jadi pengusaha
Setelah lepas dari sekedar jadi konglomerat
manusia kepingin
tidak mati-mati
kalau bisa.......

Rabu, 04 April 2012

Hijau dalam mimpi

Ketika dulu aku masih kecil
Hijau alam masih membentang luas
Ketika dulu aku masih kecil
Kicau burung masih bernyanyi bebas

Kini...
Alam Kian tak ramah dan meranggas
Ataukah manusia yang kian tak puas?
Hijau itu kini memudar dalam mimpi
Kicau itu kini menghilang dalam sepi

Tertegun aku, diam, dan membisu
Inikah warisan untuk sang cucu?

Layang-layang milikku

 Layang-layang milikku kumanjakan kau
 Membumbung dilangit biru
Di alam raya  bersama burung-burung yang bebas
Adakah negeri-negeri yang angkuh?

Satu pesan kusampaikan dari bumi ini
Janganlah meninggalkan daku, kemudian kau pergi
                                                       Sebab jarak antara kita akan semakin jauh
                                                      Di kota ini aku sendiri dengan pijar nasib

                                                      Layang-layang milikku, kumanjakan kau
                                                      Membubung di langit biru
                                                       Sampai malam; hidup teguh di sini
                                                      Nyanyian bumi dalam wujud puisi